Sabtu, 05 April 2008

Gegeran PKB: Lagi, jurus dewa mabok Gus Dur

Untuk kesekian kalinya, Gus Dur menggunakan jurus dewa mabok untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Tak hanya lawan politik di luar partai, bahkan di dalam partai yang dia dirikan pun, jurus dewa mabok itu sudah menelan banyak korban. Para jawara PKB bergelimpangan di tingkat pusat hingga di DPW.

Matori Abdul Djalil, ketua umum PKB yang pertama, tersungkur dari kursi ketua karena dituduh "mesra" dengan Megawati yang turut melengserkan Gus Dur dari Istana Merdeka. Ketua umum berikutnya, Alwi Shihab, juga terlempar dari kursi pimpinan partai para Nahdliyin ini. Terkini, Muhaimin Iskandar, ketua umum yang juga keponakan Gus Dur, tengah berjuang untuk bertahan di kursinya dari terpaan badai jurus dewa mabok Gus Dur. Apakah Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin mampu menyelamatkan kursinya di PKB?

Tadi malam, 5/4, Cak Imin resmi dianggap mengundurkan diri kendati Cak Imin sendiri bersikukuh menganggap dirinya adalah ketua umum PKB yang sah dan hanya bisa dilengserkan melalui forum muktamar. Alih-alih mengundurkan diri, Cak Imin malah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki tokoh-tokoh PKB yang dinilainya memperkeruh suasana sehingga Gus Dur terpaksa mengerahkan jurus dewa maboknya. Yeni Wahid, anak Gus Dur, bersama 6 orang lainnya adalah pihak yang dituduh sebagai anasir politik itu.

Pertemuan tadi malam juga menetapkan Ali Masykur Musa, sebagai pelaksana tugas ketua umum PKB menggantikan Muhaimin.

Apakah jurus dewa mabok Gus Dur kali ini mampu mengantarkannya kembali ke istana di medan merdeka utara? atau malah akan mengerdilkan dukungan warga NU di Pemilu 2009 nanti?

Foto-foto: wawancara eksklusif saya dengan Presiden Abdurrachman Wahid di Istana Merdeka Jakarta.

Tidak ada komentar: